Bab
VII
Manusia
Dan Keadilan
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang
terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung itu menyangkut dua orang atau
benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah
ditetapkan maka masing masing orang harus memperoleh benda yang sama
Makna keadilan adalah dimana kita diminta untuk tidak
hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak
dan lupa menjalankan kewajiban maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada
pemerasan dan memperbudak orang lain
Contoh keadilan seorang karyawan yang hanya menuntut hak
kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya
Sila keadilan social mengandung prinsip bahwa setiap
orang di Indonesia akan medapat perlakuan yang adil dalam bidang hokum,
politik, ekonomi dan kebudayaan
Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan social dalam kehidupan masyarakat indonesia
1. Perbuatan
luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekelargaan dan kegotongroyongan
2. Sikap
adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak hak orang lain
3. Sikap
suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap
suka bekerja keras
5. Sikap
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama
1. Pemerataan
pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan
2. Pemerataan
memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3. Pemerataan
pembagian pendapatan
4. Pemerataan
kesempatan kerja
5. Pemerataan
kesempatan berusaha
6. Pemerataan
penyebaran pembangunan diseluruh wilayah tanah air
7. Pemerataan
kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan
kaum wanita
8. Pemerataan
kesempatan memperoleh keadilan
A. Keadilan
legal atau keadilan moral
B. Keadilan
distributive
C. Keadilan
komutatif
D. Kejujuran
E. Kecurangan
F. Pemulihan
nama baik
G. Pembalasan
Keindahan sebagai suatu
kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang
kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan
sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.
Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang
keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat
dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang
dipahaminya.
Sedangkan keindahan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep
pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang
dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan
dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Dalam artian luas, pengertian ini
masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya mencakup pula kebaikan.
Menurut beberapa ahli antara lain :
- Plato mengatakan bahwa watak
yang indah adalah hokum yang indah.
- Aristoteles mengatakan bahwa
keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
- Plotinus menuliskan dalam
bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
Dari beberapa ahli tersebut, bangsa
Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu ilmu dan ada yang indah
dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti keindahan
dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan yang
berdasarkan penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang berdasarkan
pendengaran.
- Keindahan Seni : Seni sering
sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat
objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
- Keindahan Alam : Keindahan yang
ada di sekitar kita, keindahan yang dapat dinikmati dengan mengamati
pemandangan yang menakjubkan dari lingkungan sekitar kita.
- Keindahan Moral : Keindahan
yang terwujud dari sikap dan perilaku baik yang dilakukan manusia dengan
ikhlas.
- Keindahan Intelektual :
Keindahan berdasarkan ilmu pengetahuan
Estetika adalah salah satu cabang filsafat.
Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.
PENGERTIAN NILAI INTRINSIK
Setiap objek mengandung kualitas tertentu, kualitas atau nilai demikian disebut dengan nilai intrinsik. Jadi, nilai intrinsik adalah nilai yang berdiri sendiri.
Setiap objek mengandung kualitas tertentu, kualitas atau nilai demikian disebut dengan nilai intrinsik. Jadi, nilai intrinsik adalah nilai yang berdiri sendiri.
PENGERTIAN NILAI EKSTRINSIK
Merupakan suatu nilai susila yang harus dihubungkan dengan hal-hal lain diluar tindakan itu yakni konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
Merupakan suatu nilai susila yang harus dihubungkan dengan hal-hal lain diluar tindakan itu yakni konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
Kontemplasi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu
yang indah.
Apabila kontemplasi dan
ekstensi dihubungkan dengan kreativitas, maka kontenplasi sebagai pendorong
dalam menciptakan keindahan.
Teori renungan :
1. Teori pengungkapan
Seni adalah suatu
pengungkapan dari perasaan manusia. Tokoh lain juga menjelaskan bahwa
kegiatan seni adalah memunculkan suatu perasaan yang juga telah dialami orang
lain, dan memunculkan dengan perantara gerak, garis, warna, suar dan bentuk.
2. Teori metafisik
Teori ini berasal dari
plato, yang mengendalikan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai
realita ilahi. Pada taraf terendah terdapat realita duniawi.
Menurut Arthur Schopenhauer,
seni adalah suatu bentuk dari pemahaman relita. Dan realita adalah suatu
keinginan yang bersifat sementara.
3. Teori psikologis
Teori psikologis adalah
teori penandaan yang memandang seni sebagai suatu lambing atau tanda dari
perasaan manusia. Sebagai contoh, sebuah lagu yang iramanya naik turun, cepat
lamban akhirnya berhenti adalah symbol dari kehidupan manusia dengan berbagai
perasaan.
Teori keserasian :
1.Teori
Objectif berpendapat bahwa
keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah sifat (kulitas)
yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang
yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel
2.Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu
benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati
suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry
3.Teori Perimbangan Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan
dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan
berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan
yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan
perasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar