Senin, 19 Oktober 2015
Senin, 12 Januari 2015
Ilmu Budaya Dasar XI
Bab
11
Manusia
Dan Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi, Dengan demikian harapan menyangkut
masa depan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.
Persamaan
harapan dan cita cita
Harapan hampir mirip dengan
cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan
setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun
demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan
karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita
maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
Contoh
harapan
1. Seseorang
yang berharap mempunyai masa depan yang baik
2. Seseorang
yang berharap mendapatkan nilai yang bagus
3. Seseorang
yang berharap mendapatkan apa yang dia inginkan
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang
memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau
pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan
bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing
sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia
memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup,
umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu
manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena
kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan
berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow,
sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai
dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita
(self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Doa adalah tempat dimana kita dapat berkomunikasi dengan
pencipta kita, di dalam doa kita bisa bersyukur, bahkan curhat dengan Allah. Di
saat kita berdoa, Allah tahu bahwa kita sedang berusaha
Macam macam doa:
1. Doa
sebelum makan
2. Doa
sebelum tidur
3. Doa
ketika pergi dari rumah
4. Doa
keinginan untuk selamat dari bahaya
5. Doa
kepada orangtua
Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui
atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan
dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita
dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti
itu atau berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya
kepada pemerintah kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena
nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran.
Tiga
teori kebenaran sebagai berikut :
1)
Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pemyataan dianggap benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau
konsisten dengan pemyataan-pemyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
Contoh :
setiap manusia akan mati. Paul Manusia.
Paul akan mati
2)
Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu
pemyataan benar bila materi pengetahuan yang
dikandung pemyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan
obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh :
Jakarta itu ibukota republik Indonesia
3)
Teori pragrnatis
Kebenaran suatu penyataan diukur dengan kriteria
apakah pemyataan tersebut bersifat fungsional
dalam kehidupan praktis.
Dalam berbagai jenis kebenaran tersebut yang
selalu diusahakan dan dijaga ialah kebenaran
dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab
ketidakbenaran dalam hal-hal itu akan langsung
mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya, sehingga
orang tidak mempercayainya lagi.
Kepercayaan Dan Usaha Untuk Meningkatkannya
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof. Ir. Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati. Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara : manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator).
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan.
1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof. Ir. Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati. Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara : manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator).
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan.
Usaha itu antara lain :
a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Ilmu Budaya Dasar X
Bab
10
Manusia
Dan Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti
perasaan yang mengganjal,dan merasa hati seperti tidak tentram dan kepikiran
sesuatu yang penting sekali buat diri kita dan membuat diri kita tidak nyaman
dan merasakan kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari sikap,wajah
seseorang yang seperti menunjukan kekhawatiran,dan gerak geriknya contohnya
adalah seperti berjalan mundar mandir sambil menundukan kepalanya dengan wajah
murung dan mengepal ngepal kedua tangannya dan tentunya malas bicara dan hanya
diam saja.
Kecemasan
objektif
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan
atau suatu bahaya dalamdunia luar. Bahaya
adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk
mencelakakannya.Pengalaman
bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata,
bahwa seseorang mewarisikecenderungan untuk
menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan
tertentu darilingkungan..
Kecemasan
neorotis
timbul
karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud
kecemasanini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian
diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yangirasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan
sebaganya.
Kecemasan
moril
disebabkan
karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra
lain:isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari
pernyataan individu secarakeseluruhan berdasarkan konsep yang kurang
sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas,
takutgelisah dan putus asa.Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena
hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu
ancaman, baik ancaman
dari
dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama
dimulai dari diri kita sendiri, yaitu
kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang,
sehingga segala kesulitan dapat kita atasi
Sebab orang gelisah:
- Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
- Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
- Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
- Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Contoh
orang gelisah:
1. Gelisah terhadap apa yang dia lakukan baik buruk maupun
tidak.
2. Gelisah terhadap keputusan yang tidak memuaskan.
3. Gelisah karena takut miliknya hilang.
Usaha-usaha
yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus
mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang.
Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita
atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah
dengan berserah diri kepada Tuhan.
contoh mengatasi kegelisahan :
·
Bersikap tenang saat memiliki masalah
·
Bersabar dalam menerima keputusan
·
Ikhlas terhadap apa yang telah terjadi.
Pengertian Keterasingan
Keterasingan adalah suatu keadaan
dimana kita dipindahkan ke suatu tempat tertentu karena perbuatan yang kita
lakukan tidak baik.
Ayat Al-Quran tentang Keterasingan
“Katakanlah; Inilah jalanku. Aku
mengajak (kamu) kepada Allah di atas bashirah/ilmu. Inilah jalanku dan jalan
orang-orang yang mengikutiku. Dan maha suci Allah, aku bukan termasuk golongan
orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)
pengertian kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti
sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang,
tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian. Karena kesepian bagian
hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus
penyebabnya
3 macam penyebab
terjadinya kesepian
- Faktor Psikologis
Kesepian ini disebabkan oleh
kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh
terpisahnya seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin
baginya untuk berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.
- Faktor Sosiologis
Individu merasa takut dikenal oleh
orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan
dekat dengan orang lain.
3.
Interpersonal
Problems
Hal ini disebabkan karena subjek
kehilangan orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain
(berpisah atau bercerai).
Contoh Kesepian
Ketika ada
seseorang yang sombong, berperilaku tidak baik dan berbicara seenaknya sehingga
banyak yg tidak menyukainya jadi mereka menjauhi orang tersebut dan orang
tersebut menjadi sendirian dan kesepian.
Pengertian
ketidakpastian
Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan
dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika,
ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu
pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga
pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.
Macam
macam ketidakpastian
1.
Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
2.
Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.
Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4.
Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dan sikap orang lain.
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dan sikap orang lain.
5.
Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
Contoh ketidakpastian
anda
melihat ibu yang terlihat galak jika dilihat dari wajahnya di bus, sebelumya
anda akan menduga-duga bahwa ibu tersebut adalah seorang ibu yang galak, namun
dugaan dan kecemasan anda akan berkurang seketika saat ibu tersebut memberikan
senyuman kepada anda, pasti di fikiran anda akan berubah, bahwa ibu yang
terlihat galak sebenarnya sangat ramah kepada anda. Disini terjadi penurunan ketidakpastian.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi
ketidakpastian yakni bersiap-siap terlebih dahulu, merencanakan segala
sesuatunya dengan matang, dan juga berdo’a agar apa yang diinginkan tercapai.
Ayat Al-Quran dalam mengatasi Ketidakpastian:
Dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu
akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan
mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu. (Q.s.
al-Kahfi: 36).
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya." (QS.Al-Baqarah:286)
Ilmu Budaya Dasar IX
Bab
9
Manusia
Dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah,
keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut
kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul,menanggung
segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab itu bersifat kodrat,
artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti
dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka
ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung
jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan
dari sisi kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab itu dapat dibedakan
menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya.
Atas dasar ini, lalu dikenal
beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
A. Tanggung Jawab Terhadap Diri
Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah kemanusian mengenai dirinya sendiri. Contohnya: Rudi
membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-bentar ia melihat ke jalan tetap
juga ia lengah dan terperosok ke sebuah lubang. Ia harus beristirahat dirumah
beberapa hari. Konsekuensi tinggal dirumah beberapa hari merupakan tanggung
jawab ia sendiri akan kelengahannya.
B. Tanggung Jawab kepada Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil.
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain
yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan
kehidupan. Contohnya: Dalam sebuah keluarga biasanya memiliki
peraturan-peraturan sendiri yang bersifat mendidik, suatu hal peraturan
tersebut dilanggar oleh salah satu anggota keluarga. Sebagai kepala keluarga
(Ayah) berhak menegur atau bahkan memberi hukuman. Hukuman tersebut merupakan
tanggung jawab terhadap perbuatannya.
C. Tanggung Jawab terhadap
Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa
hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk
sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi denhan
manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan
anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab tersebut. Wajarlah
apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat. Contohnya: Safi’i terlalu congkak dan sombong, ia mengejek
dan menghina orang lain yang mungkin lebih sederhana dari pada dia. Karena ia
termasuk dalam orang yang keya dikampungnya. Ia harus bertanggung jawab atas
kelakuannya tersebut. Sebagai konsekuensi dari kelakuannya tersebut, Safi’i
dijauhi oleh masyarakat sekitar.
D. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa
dan Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa setiiap
manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir,
berbuat, bertindak, bertinggah laku manusia terikat oleh norma-norma atau
ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab
kepada negara. Contohnya: Dalam novel “Jalan Tak Ada Ujung” karya Muchtar
Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri
barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus
pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah, kali perbuatan itu diketahui ia
harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
E. Tanggung Jawab Terhadap Allah Swt
Allah SWT menciptakan manusia di
bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya,
manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap perintah Allah SWT. Sehingga
tindakan atau perbuatan manusia tidak bisa lepas dari pengawasan Allah SWT yang
dituangkan dalam kitab suci AlQur'an melalui agama islam. Pelanggaran dari
hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingati oleh Allah dan jika dengan
peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukannya maka Allah
akan melakukan kutukan. Contohnya: Seorang muslim yang taat kepada agamanya
maka ia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan kepada Allah. Karena ia
menghindari hukuman yang akan ia terima jika tidak taat pada ajaran
agama. kedua yang harus dilakukan seorang muslim kepada Allah SWT, adalah
memiliki rasa tanggung jawab atas amanah yang diberikan padanya. Karena
pada hakekatnya,kehidupan inipun merupakan amanah dari Allah SWT. Oleh
karenanya, seorang
mukmin senantiasa meyakini, apapun yang Allah berikan padanya, maka itu merupakan amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban dari Allah.
mukmin senantiasa meyakini, apapun yang Allah berikan padanya, maka itu merupakan amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban dari Allah.
Pengabdian
Pengabdian aadalah perbuatan baik yang berupa pikiran,pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.apabila orang bekerja keras seharian penh untuk mencukupi kebutuhan.lain hal nya jika kita membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian,tetapi hanya bantuan saja.
macam-macam pengabdian yaitu pengabdian:
- Kepada agama
- Kepada bangsa dan Negara
- Kepada Orang tua
- Kepada guru
dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai mahasiswa turut belajar dengan tekun. Itu merupakan cara pengabdian yang sederhana kepada negara dan Menaati dan turut serta membangun bangsa agar menjadi bangsa yang lebih baik.
Macam-macam Pengorbanan
1.
Pengorbanan terhadap keluarga
2.
Pengorbanan terhadap masyarakat
3.
Pengorbanan terhadap bangsa dan
Negara
4.
Pengorbanan terhadap diri sendiri
5.
Pengorbanan terhadap orang yang
dikasihi
AKIBAT DARI PENGORBANAN
Pengorbanan terjadi karena
adanya pengabdian. Pengorbanan dapat
berupa harta, benda, pikiran, perasaan, bahkan berupa nyawa. Pengorbanan
dilakukan secara ikhlas tanpa pamrih, dan tanpa mengharapkan balasan. akibat
dari pengorbanan ialah kita kehilanggan sesuatu baik apapun itu.
Contoh Pengorbanan :
Seorang ibu rela mengesampingkan
keinginannya dalam membeli sesuatu untuk dirinya sendiri, demi membeli
kebutuhan anak-anaknya, meskipun hanya keinginan kecil, seorang ibu
mengorbankan waktu istirahatnya untuk menjaga anaknya.
Langganan:
Komentar (Atom)